1. Ketua Lembaga Kajian Sosial Masyarakat (LKSM) - Cabang Solok

2. Sekretaris Forum Redam Korupsi (FORK) – Cabang Solok

Jumat, 23 Agustus 2013

Masyarakat Miskin di Indonesia

Kemiskinan adalah masalah yang hampir menjadi permasalahan setiap negara. Dimana hampir setiap negara harus menyelesaikan permasalahan yang sepertinya tidak pernah usai ini. Masyarakat miskin merupakan golongan masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan untuk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, baik makanan, tempat tinggal, pakaian, apalagi pendidikan.
Tingkat kemiskinan suatu negara tentunya berbeda-beda satu sama lainnya, seperti negara maju tentu memiliki standar kehidupan yang lebih baik jika dibandingkan dengan negara berkembang yang tentunya mempunyai standar kemiskinan yang berbeda.
Negara berkembang adalah negara-negara yang mempunyai angka *masyarakat miskin* yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan kependudukan. Di beberapa negara, peningkatan jumlah angka kemiskinan terjadi akibat populasi yang sangat padat dengan angka kelahiran yang tinggi, sedangkan di negara-negara lain, kemiskinan mungkin saja terjadi akibat kekeringan atau bahkan perperangan. Kemiskinan itu sendiri pada dasarnya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
· Kemiskinan akibat kurangnya pemenuhan materi yang meliputi, bahan makanan, pakaian, perumahan, dan fasilitas kesehatan.
· Kemiskinan kebutuhan sosial yang meliputi ketidakmampuan dalam berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat dan juga termasuk keterbatasan dalam menikmati pendidikan dan informasi.
· Pendapatan penghasilan yang tidak memadai.
Jadi secara garis besar, kemiskinan didefinisikan sebagai ketidaksanggupan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari yang dibuktikan dengan absennya salah satu atau bahkan sebagian dari kebutuhan dasar tersebut.


Masyarakat Miskin - Kemiskinan di Kota-kota Besar
Masyarakat miskin di kota-kota besar merupakan kelompok yang berkembang dengan cepat dan meluas. Hal ini dibuktikan dengan semakin meluasnya daerah-daerah kumuh yang dihuni oleh orang-orang yang hidup di garis kemiskinan.
Keadaan ini semakin di perparah dengan banyaknya orang-orang pedesaan yang tidak mempunyai keterampilan, kemudian berbondong-bondong untuk pindah ke ibu kota untuk mengharapkan kehidupan yang lebih baik. Namun, bukannya memperoleh pendapatan yang lebih baik, orang-orang tersebut malah dengan lekas menjadi bagian dari masyarakat miskin yang hidup di daerah-daerah kumuh karena mereka enggan untuk kembali ke kampung halaman mereka.
Masyarakat miskin yang hidup di perkotaan biasanya hidup dengan cara berkelompok di daerah-daerah yang tidak seharusnya digunakan sebagai tempat tinggal. Di daerah perkotaan, masyarakat miskin biasanya akan berkumpul di daerah-daerah berikut ini.


· Daerah kumuh pusat kota, merupakan salah satu dimana mereka umumnya berkumpul untuk tinggal dan mencari penghidupan. Biasanya, kebanyakan di antara mereka memenuhi kebutuhan hidup mereka sebagai pemulung sampah karena biasanya lokasi tempat mereka tinggal memang berdekatan dengan lokasi pengumpulan sampah.
· Perkampungan liar, merupakan tempat lainnya yang juga digunakan sebagai tempat berkumpulnya mereka yang tidak memiliki tempat tinggal. Kebanyakan dari mereka membangun perkampungan-perkampungan kecil di bawah kolong jembatan atau disepanjang aliran sungai atau saluran pabrik.
· Komunitas miskin lain yang tidak memiliki tempat tinggal yang tetap atau bahkan tidak memiliki tempat tinggal.
Masyarakat miskin perkotaan tidak memiliki akses untuk medapatkan pengairan yang layak, fasilitas kehidupan yang lebih bagus, dan permasalahan lainnya. Mereka tidak dapat bercocok tanam untuk menghidupi keluarga mereka karena lahan yang ada di daerah perkotaan sangat terbatas dan tidak terdapat saluran irigasi. Oleh karena itu, kebanyakan dari mereka berkerja sebagai pengemis, pencopet atau perampok.
Hal ini terjadi lebih disebabkan karena mereka tidak memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk bisa mendapatkan pendapatan yang lebih layak. Banyak diantara mereka yang tidak memperoleh pendidikan, sehingga mereka berakhir menjadi peminta-minta di jalan raya. Para wanita yang sudah terlanjur hidup di bawah garis kemiskinan, kemudian lebih memilih untuk bekerja sebagai wanita penghibur dan tidak jarang pula para orang tua yang memang sengaja menjual anak gadis mereka untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga.


Masyarakat Miskin - Kemiskinan di Pedesaan
Kemiskinan tidak hanya menjamur di daerah perkotaan saja, tetapi juga di daerah perdesaan. Kemiskinan di daerah pedesaan bisa terjadi akibat beberapa faktor, beberapa terjadi akibat musim kemarau yang terlalu lama sehingga membuat hasil panen petani menjadi tidak mencukupi, terjadinya serangan hama besar-bersaran, dan nilai tukar hasil panen yang rendah juga dapat meningkatkan kemiskinan di daerah pedesaan.
Pada daerah pedesaan, pertanian merupakan lahan pekerjaan yang paling utama dalam masyarakat. Pertanian yang membaik juga sedikit demi sedikit dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan tersebut. Jika kita membandingkan mayarakat miskin yang terdapat di perkotaan dengan masyarakat miskin yang terdapat di pedesaan, tentu kita akan melihat perbedaan yang sangat mencolok.
Pendapatan daerah perdesaan memang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan daerah pekotaan karena mereka memiliki standar hidup yang lebih sederhana. Namun, kualitas hidup masyarakat pedesaan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan masyarakat di daerah perkotaan. Masyarakat
pedesaan memiliki lahan yang cukup luas untuk dapat dipergunakan sebagai lahan pertanian. Walaupun tidak memungkinkan untuk mengolah lahan pertanian, mereka dapat memanfaatkan hasil hutan untuk bisa menghidupi keluarga mereka.
Masyarakat miskin di pedesaan memang memiliki kualitas lingkungan yang lebih baik. Jika di daerah perkotaan kita dapat melihat bagaimana mereka menggunakan air limbah untuk kehidupan sehari-hari, maka pada masyarakat pedesaan mereka pada umumnya dapat menggunakan air sungai yang biasanya mengalir dari daerah pegunungan. Tentu saja kualitas air sungai yang dinikmati oleh masyarakat pedesaan lebih baik jika dibandingkan dengan air limbah yang digunakan oleh masyarakat kumuh di kota kota besar, seperti Jakarta.
Masyarakat pedesaan memang masih hidup di garis kemiskinan. Namun, jika alam dan lingkungan tempat pedesaan mereka masih terjaga dari industri dan limbah beracun, maka masyarakat pedesaan dapat memanfaatkan hasil alam yang tersebar di sekitar mereka.
Meskipun pendapatan masyarakat miskin di daerah pedesaan jauh lebih sedikit, namun angka tindak kriminal di daerah pedesaan jauh lebih kecil dari daerah perkotaan. Masyarakat pedesaan biasanya memiliki sistem kekerabatan yang dekat yang membuat mereka saling mengenal satu-sama lainnya. Berbeda sekali dengan kehidupan perkotaan yang lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.
Dengan sistem kekerabatan yang dekat tersebut, maka jarang sekali kita melihat masyarakat pedesaan yang memang sengaja memilih jalan kriminal untuk menghidupi keluarga merek. Hal itu karana jika mereka bertindak menentang arus, masyarakat pedesaan dengan mudah mengucilkan keluarga mereka.
Memburuknya keadaan masyarakat miskin dapat terjadi akibat beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
· Penyebab individual, penyebab ini terjadi diakibatkan oleh perilaku hidup seseorang atau mungkin disebabkan oleh kemampuan terbatas yang dimiliki oleh seseorang, serta oleh kemiskinan karena kurangnya pendidikan di lingkungan keluarga.
· Penyebab subbudaya, dimana mereka telah tebiasa untuk hidup di lingkungan miskin yang akhirnya mendidik mereka untuk hidup serupa dengan lingkungan mereka.
· Kemiskinan juga bisa terjadi akibat aksi dari orang lain, seperti terjadinya perang atau kebijakan pemerintah yang menjadikan masyarakatnya hidup di bawah garis kemiskinan.
· Kemiskinan juga bisa terjadi akibat struktur kehidupan dalam masyarakat tersebut.


Kemiskinan yang terjadi dalam masyarakat kita dapat ditanggulangi dengan berbagai cara. Cara tersebut dapat dilakukan mulai dari pembagian bantuan langsung ke keluarga-keluarga yang memang hidup di garis kemiskinan, bantuan individu baik dalam bidang hukum, pendidikan dan sosial, serta pemberian fasilitas-fasilitas yang memang mereka butuhkan seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan lainnya.


Beberapa orang beranggapan bahwa bantuan langsung terhadap masyarakat miskin seperti yang pernah diberikan pemerintah sebelumnya adalah salah satu penanggulangan kemiskinan secara instan namun tidak mendidik. Hal itu karena memberikan bantuan lansung berupa uang akan membuat mereka malas untuk berbuat sesuatu.
Seperti yang pernah dikatakan orang bijak, jika ingin memberikan bantuan terhadap orang miskin, maka jangan pernah memberikan mereka uang, namun berilah mereka sebuah pacul agar mereka mampu mencari jalan untuk menafkahi keluarga mereka. Semoga saja pemerintahan kita bisa membuat suatu rencana jangka panjang yang dapat menanggulangi permasalahan kemiskinan di negara kita, sehingga masyarakat miskin juga dapat menikmati kehidupan yang layak.