Tingkat kemakmuran sebuah negara dilihat dari tingkat
pertumbuhan ekonomi penduduk negara tersebut. Semakin tinggi pendapatan
perekonomian negara per kapita, dapat diindikasikan bahwa kehidupan rakyatnya
semakin sejahtera. Indikasi melihat tinggi perekonomian dapat dilihat dari
tingkat pendapatan masyarakatnya.
Namun jika terlihat pertumbuhan perekonomian negara
begitu lamban dan tersendat-sendat, mestilah ada yang salah. Tingkat
kesejahteraan rakyatnya belum meningkat dan bisa diindikasikan masih banyak
yang menggantungkan hidup pada orang lain alias menjadi pengangguran.
Tingkat pengangguran di Indonesia sangat tinggi.
Seseorang yang sudah bekerja, entah pada sebuah
perusahaan entah bekerja mandiri dengan membuka usaha sendiri, tentulah
memiliki penghasilan tiap bulannya. Penghasilan ini akan dilaporkan kepada
negara melalui pembayaran pajak tiap tahunnya.
Penyebab Munculnya Pengangguran di Indonesia
Dari jumlah pajak pendapatan yang ada, dapat diketahui
pertumbuhan perekonomian sebuah negara. Jika pendapatannya masih rendah,
berarti masih banyak rakyatnya bersikap apatis dengan tidak membuat bentuk
usaha yang dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Tingkat pengangguran di Indonesia memang masih
terbilang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari minimnya masyarakat yang
telah lulus dari perguruan tinggi untuk membuka peluang usaha sendiri.
Rata-rata lulusan perguruan tinggi bangga dengan gelar
sarjana yang disandangnya dengan memutuskan untuk mencari pekerjaan di
perusahaan-perusahaan swasta, pemerintah dan instansi-instansi pendidikan.
Kebanyakan cita-cita mereka hanyalah satu: menjadi Pegawai Negeri SIpil (PNS).
Menjadi PNS seolah-olah sudah jadi warisan budaya di
masyarakat kita. Pandangan kebanyakan orang ialah PNS merupakan profesi yang
menjanjikan dan makmur. Jelas saja makmur, toh menggantungkan hidup pada negara
dengan tiap bulan diberi gaji yang tetap nominalnya meskipun tak gigih bekerja.
Terlebih di desa-desa atau daerah, orang yang bergelar PNS dianggap seolah-olah
sebagai pejabat tingkat desa, disegani, dihormati, dan disanjung.
Pandangan seperti itu menyebabkan masyarakat kita
berbondong-bondong mengikuti seleksi penerimaan PNS. Setiap tes seleksi
penerimaan PNS selalu penuh dengan penggemar yang setia setiap tahunnya mengikuti
tes tanpa letih. Padahal, banyak pula di antara mereka yang masih menganggur
dan tetap menunggu tes berikutnya tanpa melakukan usaha lainnya guna mengurangi
tingkat pengangguran di Indonesia secara signifikan.
Pengangguran di Indonesia meningkat pula dengan
semakin berkurangnya lapangan pekerjaan bagi mereka yang hanya mendapat
pendidikan sampai jenjang sekolah lanjutan atas. Perkembangan zaman yang
semakin membutuhkan tenaga ahli di berbagai bidang sesuai spesifikasi keilmuan,
menyebabkan para lulusan sekolah lanjutan atas hanya bisa menjadi pegawai toko,
buruh pabrik, atau tenaga kebersihan di sebuah perusahaan.
Semakin banyaknya masyarakat yang menyekolahkan
anaknya ke jenjang sekolah kejuruan (SMK), membuat lulusan tingkat sekolah
lanjutan atas ini memiliki kompetensi. Mereka tak hanya mampu bekerja di
berbagai instansi dengan jabatan yang lebih tinggi, namun dapat pula membuka
usaha sendiri sebab memiliki keahlian di satu bidang.
Banyaknya lulusan SMK dapat mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia sebab lulusannya memang disiapkan untuk langsung
kerja.
Untuk dapat mengurangi tingkat pengangguran di
Indonesia, memang tidak harus menggantungkan hidup hanya dengan menjadi pegawai
di sebuah perusahaan. Membuat usaha sendiri adalah solusi yang sangat baik dan
efektif untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Terlebih bagi mereka yang menyandang gelar sarjana.
Sudah sepatutnya bisa membuka peluang usaha sendiri berbekal ilmu yang
dipelajarinya selama kurun waktu empat hingga lima tahun.
Pengetahuan
Masyarakat Indonesia Mengenai Teori dan Praktik Ekonomi
Lagi-lagi masyarakat harus dibenturkan kepada
permasalahan ekonomi. Dan lagi lagi pula ekonomi menjadi salah satu penyebab
banyaknya pengangguran dan kemiskinan di Indonesia sehingga mau tidak mau,
pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk bisa meningkatkan
perekonomian di Indonesia.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah dalam
hal meningkatkan perekonomian di negeri ini adalah dengan memberikan pemahaman
kepada masyarakat akan pentingnya mengetahui dan menjalankan teori serta
praktik ekonomi dengan benar.
Di dalam teroi dan praktik ekonomi terdapat suatu
kebutuhan yang jika tidak dipenuhi akan menimbulkan masalah. Masalah inilah
yang kemudian disebut sebagai masalah ekonomi, yakni masalah yang pada dasarnya
memang menjadi kebutuhan paling penting bagi umat manusia untuk dapat dipenuhi.
Masalah ekonomi ini muncul karena adanya kehidupan dan
perkembangan zaman. Semakin meningkatnya taraf hidup seseorang atau suatu
kelompok sosial, maka akan semakin meningkat pula kebutuhan yang mesti
dipenuhinya.
Begitu juga dengan Negara Indonesia yang kini sedang
menuju persaingan global, tentu memiliki kebutuhan yang sama besarnya dengan
upaya Negara ini untuk bisa memasuki dunia globalisasi.
Ketertinggalan sistem perekonomian di Indonesia
membuat banyak orang semakin tertekan akan pemenuhan kebutuhannya sehingga
bukan hanya satu atau dua orang saja yang mengalami masalah pengangguran dan
kemiskinan. Akibat krisis ekonomi yang dihadapi Indonesia, maka lapangan
pekerjaan yang seharusnya bisa dengan mudah didapatkan oleh pribumi pun menjadi
sesuatu yang sangat sulit untuk didapatkan, bahkan ditemui.
Masalah ekonomi dalam kehidupan global inilah yang
seyogyanya bisa dikendalikan oleh pemerintah agar masyarakat Indonesia tetap
mendapatkan kehidupan dan pekerjaan yang layak demi memenuhi kebutuhan mereka.
Selain memberikan pengarahan mengenai pentingnya
memahami berbagai teori dan praktik ekonomi, pemerintah juga bisa memberikan
solusi lain untuk bisa menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan di
Indonesia.
Salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mengurangi
tingkat pengangguran dan kemiskinan tersebut adalah dengan memberikan
penyuluhan dan berbagai teknik untuk bisa membuka usaha sendiri atau
berwiraswasta.
Upaya ini juga tentu saja harus mendapatkan dukungan
yang besar dari masyarakat, serta kontribusi yang seimbang dari para pakar
ekonomi di Indonesia. Jangan sampai masyarakat sudah bekerja sama dan berharap
banyak terhadap pemerintah, namun pemerintah dan pakar ekonomi tidak memberikan
kontribusi yang cukup untuk bisa memberi pemahaman dan bantuan nyata bagi
masyarakat Indonesia.
Wirausaha Menjadi Upaya Penurunan Tingkat Pengangguran
Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu
upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia
adalah dengan membuka usaha sendiri atau berwirausaha.
Masyarakat yang berwirausaha bisa membuka lapangan
pekerjaan bagi dirinya sendiri, atau bahkan bagi orang lain yang memang
dibutuhkan untuk bisa meningkatkan usahanya tersebut.
Usaha yang dibuka hendaklah usaha yang sesuai dengan
kemampuan dan keinginan yang dimiliki. Selain itu, usahakan agar produk yang
diwirausahakan merupakan produk yang mampu meningkatkan komoditi ekspor
sehingga selain mendapatkan keuntungan secara finansial, para wirausaha juga
bisa meningkatkan produk dalam negeri untuk bisa bersaing dengan produk luar
negeri.
Misalnya saja, jika di Indonesia banyak terdapat pepohonan
kelapa, maka semua bahan yang berasal dari kelapa bisa diolah menjadi satu
produk (bahkan lebih) untuk bisa dipasarkan ke luar negeri.
Dari mulai makanan khas Indonesia, seperti wingko
babat; minuman sari kelapa, sapu lidi, berbagai kerajinan tangan dari daun dan
sabut kelapa, hingga pupuk yang juga berasal dari remah-remah pohon dan buah
kelapa bisa dihasilkan dengan baik apabila usaha dijalankan dengan benar.
Selain ada sumber daya alam yang mampu membuat usaha
menjadi lancar, diperlukan pula ide kreatif sehingga produk yang diusahakan
tidak monoton dan tidak membuat orang cepat beralih ke produk lainnya.
Jadi, sudah siapkah Anda untuk menjadi pengusaha dan
mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia? Selamat berwirausaha!
Sumber : http://www.anneahira.com